DEWI LESTARI

Labels

Senin, 24 Juli 2017

Pemimpin yang Dilahirkan

Menurut Stephen Robbin, kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Dalam kata lain, seorang pemimpin harus memiliki seni mempengaruhi orang lain.  Terlalu banyak teori dalam buku. Namun, pada prakteknya emm. . .masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin belum terpikirkan oleh pengarang buku tersebut(pada waktu itu).

Banyak sekali cara pemilihan pemimpin, bagi organisasi yang menganut sistem demokratis, mereka melakukannya dengan pemilihan umum oleh anggota-anggotanya. Alasan itu diterima. Tapi, bagaimana jika keputusan forum memilih seseorang menjadi pemimpin, sedangkan dia yang terpilih tidak begitu menyetujuinya? Apakah suaranya akan diterima forum atau tidak?

“Apakah aku mampu mengemban tugas dan tanggung jawab itu? aku takut akan dinamika dan permasalahan tidak dapat terselesaikan dan membuat kecewa banyak orang.”
“Kamu adalah pilihan dari beberapa pilihan yang terbaik. Kami yakin kepadamu, kami bersamamu.” Kata forum meyakinkan

Hal tersebut juga terulang di lain forum dalam waktu berdekatan.

Terlalu banyak dinamika dan konflik dalam organisasi. Tidak perlu jauh-jauh memikirkan organisasi besar, hanya setingkat kampus. Membenahi organisasi yang sebelumnya sempat diambang jurang. Ini bukan meneruskan perjuangan, mungkin lebih tepatnya dikatakan ”ini saatnya meperkokoh pondasi dan mari membangun lebih tinggi”.

Tidak ada pilihan siap atau tidak? Ketika kamu dipilih maka, tidak hanya ada 1 kata yang harus kamu lantangkan yaitu “siap”. Mungkin diri sendiri tidak menginginkan hal itu terjadi, tapi mereka yang disekitarmu menginginkan kamu menjadi yang dia anut.

Baiklah, permasalahan selanjutnya adalah “apakah dia mau diperintah oleh orang itu?” itu konsekuensi mereka karena memilih dia. Namun, bagaimana jika mereka memilih dia hanya karena “Sebenarnya, kami tidak berani mengambil resiko menjadi seorang pemimpin, makanya kami memilih kamu.”

Sebagai seorang manusia biasa kamu boleh bilang “Haha. . .kamu pengecut.” Teriakkan dengan keras di tepi jurang. Lantangkan dengan keras dan sangat keras.

Namun, ketika kamu di dalam forum apapun alasan mereka yang buruk, hiraukan saja. Sebagai pemimpin, tidak hanya bertanggung jawab atas dalam forum, namun juga keluar. Terlalu banyak relasi yang harus dirangkul dan diikat, karena itu akan membantu organisasimu berjalan dengan baik.
Kecaman, omongan baik maupun buruk akan  mewarnai pendengaranmu. Disini hati jangan terlalu dipedulikan, tapi bagaimana jika dia seorang wanita? Biasanya seorang wanita sering memasukkannya ke dalam hati. Ya hanya satu kata mungkin. Tegar. Pantang dia meneteskan air matanya di depan forumnya atupun diluar. Tak apalah jika hanya ditempat tersendiri dan menyendiri(mungkin), yang paling aman adalah di sajadah.

Ya, di atas sajadah apapun masalahnya boleh saja kamu curhatkan, tak kecuali tentang itu semua. Mungkin banyak yang beranggapan, bahwa itu percuma tidak diberi solusi. Hei. . .semua kan butuh proses. Allah Maha Mengetahui segalanya karena Dialah yang mengatur semuanya. Kamu hanya menunggu waktu yang tepat, kejutan apa lagi yang Allah berikan kepadamu.
Tetaplah berusaha menjadi seorang pemipin yang adil, amanah, tegas, lemah lembut, dan pastinya berpegang teguh pada hukum Allah SWT. Itu merupakan sifat dari orang terfavoritku, Nabi Muhammad dalam menjadi seorang pemimpin.

Sekian celotehan tanpa arah dariku, bukan maksut apa-apa itu hanya yang sekilas ada dipikiranmu yang kemudian aku ketik. Hehe. . .
Terima kasih jika kamu sudah membacanya.


Sumber gambar:https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll