DEWI LESTARI

Labels

Rabu, 17 Februari 2021

REVIEW FILM "SPACE SWEEPERS", COMEBACK NYA SONG JOONG KI.

Hai. . .Hai. . .kali ini aku mau review film yang baru selesai aku tonton beberapa hari yang lalu dengan judul “Space Sweepers”. (TULISAN DI BAWAH MENGANDUNG SPOILER)

Space Sweepers merupakan comeback nya Song Joong Ki setelah beberapa saat tidak menampakkan diri di industri film. Film garapan sutradara Jong Sung Hi ini memiliki genre science fiksi, petualangan, fantasi. Tayang perdana pada tanggal 5 Februari 2021 dan dapat ditonton melalui streaming di Netflix.

Dengan latar waktu tahun 2092, keadaan bumi digambarkan berada di ambang kehancuran. Dimana keadaan bumi semakin tandus dan polusi semakin mengkhawatirkan. Sementara, di luar angkasa dipenuhi oleh barang rongsokan dari sampah satelit-satelit hingga bangkai pesawat luar angkasa. Hal ini yang melatarbelakangi beberapa orang berlomba-lomba menjadikannya sebagai sumber penghasilan. Bisa dibilang, seperti pemulung sampah luar angkasa.

Salah satunya, adalah pesawat yang bernama The Victory. Pesawat ini dipimpin oleh Kapten Jang (Kim Tae-Ri), dipiloti oleh Tae-Ho (Song Joong Ki), lalu di bagian mekanik ada Tiger Park (Jin Seon-kyu), dan seorang kru robot bernama Bubs (Yoo Hae-jin). Tak hanya The Victory, di luar angkasa juga terdapat banyak kelompok-kelompok serupa.

Tae-ho sendiri sebelumnya seorang pembersih luar angkasa dan bekerja untuk UTS yang dipimpin oleh Sullivan (Richard Armitage). Perusahaan ini membuat dunia lain dan menjadikannya planet Mars sebagai alternatif tempat tinggal bagi kaum borjuis. Sementara manusia yang lain tetap tinggal di bumi akan susah payah dalam menghadapi kehidupannya.

Tae-ho dikeluarkan dari UTS dikarenakan dianggap gagal dalam suatu misinya. Setelah dikeluarkan dari UTS, dia tidak mempunyai pekerjaan tetap apalagi dia juga kehilangan anak adopsinya dari kecelakaan pesawat. Untuk dapat menemukan anaknya di luar angkasa, dia memerlukan biaya yang cukup tinggi. Dan dia mengais rejekinya melalui ikut kelompok The Victory.

Suatu saat, mereka menemukan Dorothy. Robot humanoid yang diciptakan oleh Prof. Kang Hyeo-nu. Dorothy memiliki kemampuan komunikasi dengan sel-sel nano. Hal ini yang membuat Dorothy diburu oleh Sullivan karena dianggap mengancam bisnisnya. Berbagai konspirasi pun dibangun oleh Sullivan, salah satunya Dorothy diberitakan sebagai bom hidrogen yang siap meledak.

Pada awalnya, Kapten Jang dkk berniat menjual Dorothy dengan imbalan yang cukup tinggi. Namun, setelah menyadari bahwa Dorothy tidak sepenuhnya seperti yang diberitakan. Dorothy memiliki kemampuan menumbuhkan tanaman yang mati. Hal ini dapat menjadikannya penyelamat bumi. Setelahnya, mereka rela berjuang untuk menyelamatkan Dorothy.

Aksi penyelamatan ini berjalan cukup menegangkan. Ditambah dengan efek-efek visual membuat setiap adegannya tampak nyata. Bagi pecinta film sejenis Avangers dan Star Wars, film ini patut untuk ditonton. Padahal film ini merupakan film sci-fiction pertama Korsel, namun memberikan hasil yang memuaskan. Perpaduan alur yang cukup menarik dan unsur cerita dimana ada komedi, aksi, sedih, senang, cukup menguras emosi. Menurutku, ini film recommended. Menurutku, film ini layak mendapat nilai 9/10. So, silahkan ditonton di Netflix yaw. . .rasakan keseruannya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll