DEWI LESTARI

Labels

Jumat, 08 Juli 2016

Presiden Sehari: Hal Kecil Apa yang Membawa Perubahan Luar Biasa?

Cita-cita menjadi seorang Presiden adalah cita-cita yang cukup tinggi bagiku karena seorang Presiden adalah pemimpin Negara. Keadaan Negara akan lebih baik ataupun lebih buruk pasti semuanya tergantung pada pemimpinnya, meskipun sebenarnya ada banyak factor yang mempengaruhinya namun, kebanyakan dari orang awam akan langsung menilai keberhasilan ataupun kehancuran dari suatu Negara dari kemampuan Presidennya.

( m.tempo.co )

Jika saya diberi kesempatan menggantikan kursinya Pak Jokowi, banyak yang saya ingin lakukan, namun jika sehari saja, saya susah menemukan satu hal yang kecil dan relative singkat namun, berdampak luar biasa. Perubahan suatu Negara untuk kearah yang lebih baik, tidak dapat ditentukan oleh seorang Presiden yang memimpin hanya satu hari.

Namun, jika Pak Jokowi rela meminjamkan kursinya untuk dapat saya duduki, dengan “bismillah” saya akan berusaha menjadi Presiden sehari yang mengenang. Saya tidak ingin hanya duduk-duduk saja di kursinya Pak Jokowi yang ada di istana Negara namun, saya ingin melihat bagaimana luar dan dalamnya Indonesia sesungguhnya.
Saya akan berkeliling se’Nusantara menggunakan helicopter. Tidak perlu pesawat, tidak perlu ajudan, mungkin satu pilot dan satu awak. Pesawat membutuhkan landasan khusus dan kemungkinan tempat yang ingin saya kunjungi jauh dari landasan tersebut dan memakan banyak waktu jika terlalu banyak transit, waktu saya kan hanya sehari.
(www.liputan6.com)

Tempat seperti apakah itu? Suatu tempat yang terpencil, terjauh, terluar, jarang terekspos media, bahkan pembangunan pun dirasa tak mampu menemukan tempat itu di Indonesia. Tempat dimana mereka jauh dari dunia pendidikan yang layak, fasilitas kesehatan yang memadahi, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya yang mudah kita temukan di kota-kota besar.

Disana saya akan melihat langsung dengan mata kepala saya sendiri, tentang realitas kehidupan mereka bukan lagi scenario belaka. Saya akan berbagi banyak cerita tentang dunia yang saya ketahui dan juga akan dapat banyak cerita bagaimana dunia mereka. Berbagi canda tawa, keluh kesah, menggenggam tangannya, dan memeluk mereka meyakinkan bahwa apapun impiannya pasti akan terwujud jika kita saling mendoakan dan saling berusaha. Semua itu tak hanya akan saya rekam dari mata dengan bantuan memory otak namun, akan saya dokumentasikan apa yang saya dapatkan dari mereka dengan kamera dan goresan pena di atas lembaran kertas.

Tujuan saya membuat dokumentasi dalam bentuk video dan untaian kata tidak lain untuk membuka mata seluruh masyarakat Indonesia bahkan di dunia bahwa disini, di Indonesia yang konon katanya negerinya kaya raya, subur makmur, ternyata menyimpan sebuah kecacatan yang dirasa kabur pandangannya.

Perubahan suatu Negara tidak hanya bergantung pada siapa yang memimpinnya, melainkan banyak pihak yang terkait. Menurut saya, solidaritas dan rasa nasionalisme yang tinggi dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia akan lebih berpengaruh dibandingkan dengan seorang Presiden yang memimpin.


(www.idntimes.com)

Kerja sama, gotong royong, dan saling bahu-membahu memajukan Indonesia adalah kunci kesuksesan Indonesia di masa mendatang. Meskipun kita berbeda, namun sebenarnya kita tetap satu jua, seperti halnya dengan semboyan Negara kita BHINEKA TUNGGAL IKA yang seharusnya berada pada pondasi nasionalisme kita dan mewujudkannya tanpa melupakan nilai-nilai setiap sila PANCASILA yang menjadi pandangan hidup kita.

Jika satu hari saya telah habis untuk menjadi seorang Presiden RI maka, akan saya titipkan keluh kesah mereka kepada Presiden yang sesungguhnya dan cerita yang saya dapatkan kepada masyarakat luas agar dapat direnungkan dan diimplementasikannya dengan perbuatan nyata.
Apa kontribusi kita untuk Indonesia?
#WorthyStory


Dewi Lestari

-hanya opini penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll